KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT atas segala rahmat-nya kami
dapat menyelesaikan karya tulis sederhana yang berjudul “penyakit Hemofilia” .
Makala ini di buat sebagai pelengkap
pembelajaran Bahasa Indonesia. . Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai
akhir zaman.
Kami menyadari bahwa dalam makala ini masih terdapat banyak kekurangan
baik dari kualitas maupun kuantitas , saran yg membangun dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi perbaikan .
Palembang, 22 febuari 2011
Penerbit
BAB 1
PENDAHULUAN
Banyak
masyarakat awam yang belum mengetahui kelainan-kelainan pada darah salah
satunya adalah penyakit Hemofilia . Banyak orang yang belum mengetahui penyakit
yang satu ini . Penyakit ini umumnya penyakit yang menurun dan tidak menular .
ciri-ciri penyakit ini sebenarnya sering kita ketahui bahkan sering kita alami
yaitu setelah terkena benturan yang keras maka akan berbekas luka lebam ke
hitam-hitaman , serta apabila terjadi luka yang cukup serius yang mengeluarkan
darah akan sulit untuk berhenti di akibatkannya zat yang terdapat dalam
trombosit ( sel darah penutup luka ) hanya sedikit tidak seperti pada orang
pada umumnya .
Dalam
menjaga kesehata tubuh banyak hal yang
perlu kita perhatikan terutama khususnya kelainan pada darah ini .
Apalagi pada penderita penyakit Hemofilia . Banyak persoalan yang membuat
beberapa pihak menjadi belum mengerti dengan penyakit ini . permasalahannya
sebagai berikut :
1. Apakah penyakit Hemofilia ini ?
2. Bagaimana cara penanggulan penyakit ini ?
3. Apakah penyakit ini menular dan bagaimana penyakit ini di
turunkan ?
4. Apa gejala-gejala yang harus kita waspadai apabila terkena
penyakit ini ?
5. Bagaimana pengobatan penyakit ini ? apakah ada cara khusus
dalam pengobatannya?
Banyak
orang menyangka penyakit Hemofilia ini mematikan bagi mereka . Tetapi jika kita
mengenalnya lebih jauh kita akan mengetahui apa itu penyakit Hemofilia ini.
Dalam
penulisan karya ilmiah ini memberitahu masyarakat awam pentingnya mengetahui
tentang penyakit Hemofilia , bagaimana penanggulanganya dan pengobatan penyakit
ini . Agar penderita yang sudah terkena penyakit ini menjadi lebih paham dan
mengerti bagaimana penyakit ini tersebar di dalam tubuh mereka , dan sedikit
menguramgi beban penderita karena lebih tau apa penyakit yang sebenarnya sedang
mereka idapi.
Serta
manfaat yang dapat kita lihat dari penulisan karya tulis ini adalah agar orang
– orang tidak menyepelehkan penyakit pada darah ini . Dan mengerti apa yang
harus di hindari agar tidak terkena penyakit ini . Bagi penderita penderita
agar lebih tau tentang penyakit ini .
Sebenarnya
penyakit ini tidak bisa di sembuhkan
begitu saja . Tapi memerlukan waktu untuk mencegahnya agar tidak terkena pada
diri kita sendiri serta kepada keturunan kita yang lainnya . oleh karena itu di
dalam karya tulis ini memberi tahu pentingnya mengetahui tentang penyakit
hemofilia yang perlu di waspadai keaadaanya.
BAB II
TENTANG HEMOFILIA
Hemofilia
adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah , akibat defisiensi
(kekurangan) salah satu protein yang sangat diperlukan dalam proses pembekuan
darah . Protein ini disebut dengan faktor pembekuan darah.Hemofilia merupakan
penyakit yang sangat jarang . Kurang dalebih 1 dari 1.000 orang , terlahir
dengan kelainan ini , dan tidak di pengaruhi oleh ras , geografik , maupun
kondisi sosial ekonomi. Ada dua jenis
hemofilia , yaitu hemofilia A dan hemofilia B , di samping penyakit Von
Willebrand . Penderita hemofilia A tidak mempunyai faktor pembekuan darah yang
di sebut faktor VIII (FVIII) , penderita hemofilia B tidak mempunyai
faktor IX (FIX).
Penderita
hemofilia A lebih sering dijumpai daripada hemofilia B . Meskipun demikian
gejala klinik dari hemofilia ini sama yaitu penderitanya mengalami pendarahan
yang sukar berhenti , lebam-lebam , dan nyeri sendi serta otot oleh karena
pendarahan.
Hemofilia
bukan penyakit yang menular , tetapi
penyakit turunan . Seseorang bisa mengidap hemofilia karena mewarisi keturunan
gen hemofilia dari orang tuanya . Kadangkala , seseorang mengidap hemofilia
bukan karena mewarisi gen dari orang tuanya , tapi karena terjadi kerusakan /
perubahan / mutasi pada gen yang mengatur produksi faktor pembekuan darah .
Peristiwa ini terjadi pada sekitar 30% penderita hemofilia.
Penyakit
hemofilia diturunkan karena , perempuan mempunyai 2 kromosom X (XX), sedangkan laki-laki mempunyai 1 kromosom
Y (XY). Gen yang mengatur produksi
faktor pembekuan darah terhadap pada kromosom X . Perempuan pembawa sifat akan
mewariskan gen hemofilia pada anak laki-laki maupun perempuan . Bila anak
laki-laki yang mewarisi gen hemofilia maka anak yang mewarisi gen hemofilia
(XY) maka anak laki-laki tersebut menderit penyakit hemofilia . Bila anak
perempuan yang mewarisi gen hemofilia (XX) maka anak perempuan tersebut adalah carrier (pembawa sifat ). Apabila
seorang laki-laki hemofilia (XY) menikah dengan seorang perempuan yang
normal(XX) , maka kemungkinan anak mereka adalah laki-laki normal ( XY) dan
perempuan pembawa sifat ( XX ) . Setiap kelahiran mempunyai kemungkinan untuk
memiliki anak lelaki sehat , atau perempuan pembawa sifat . Setiap kehamilan
mempunyai kemungkinan untuk memiliki anak lelaki hemofilia , perempuan pembawa
sifat atau perempuan dan lelaki normal .
Gejala
penyakit hemofilia ini adalah :
1. Seseorang anak dapat dicurigai menderita hemofilia bila
seringkali mengalami pendarahan yang pada umumnya disertai dengan rasa nyeri .
2. Pendarahan terjadi berulang di tempat yang sama atau tempat
yang berbeda.
3. Pendarahan dapat terjadi di
berbagai tempat namun yang paling sring adalah di sendi dan otot . Sendi
maupun otot terlihat bengkak , bila
disentuh atau digerakkan .
4. Pada hemofilia berat , gejala dapat terlihat sejak usia
sangat didi ( kurang dari 1 tahun ) di saat anak mulai belajar merangkak atau
berjalan . Pada hemofilia sedang maupun ringan , umumnya gejala terlihat pada
saat dikhitanan atau gigi tanggal / gigi di cabut , atau tidak operasi.
Lokasi pendarahan pada pengidap
hemofilia adalah : otot lengan atas , sendi siku , otot dan sendi paha , sendi
lutut , sendi pergelangan kaki , otot betis , otot panggul , otot lengan bawah
.
Klasifikasi hemofilia . Pada
hemofilia dikenal pengelompokan / klasifikasi berdasarkan kadar faktor VIII
atau faktor IX untuk menggambarkan berat hemofilia . Makin rendah kadar faktor
VIII atau faktor IX dalam darah , makin berat gejala kliniknya. Hemofilia ringan , Hemofilia sedang ,
Hemofilia berat.
Cara
pengobati hemofilia beragam , yaitu :
Penderita
hemofilia mengalami defesiensi ( kekurangan ) faktor pembekuan darah . Oleh
sebab itu pengobatannya berupa pemberian tambahan faktor darah ( replacementtherapy
/ terapi pengganti ). Penderita hemofilia A memerlukan tambahan faktor
VIII , penderita hemofilia B memerlukan faktor IX.
Terapi
profilaksis ( pencegah ) : terapi
penggantian diberikan secara rutin , walaupun tidak ada pendarahan .
Terapi
‘on demand “ ( pada saat pencegahan ) : terapi penggantian yang diberikan pada
saat terjadi pendarahan .
Saat
ini pemberian faktor VIII atau IX untuk penderita hemofilia semakin praktis.
Faktor VIII atau faktor IX telah dikemas dalam bentuk konsentran sehingga mudah
untuk di suntikkan dan menunjang home therapy/terapi mandiri . Pendarahan akan
berhenti bila pemberian faktor mencapai kadar yang dibutuhkan .
Sampai
saat ini belum ada terapi yang menyembuhkan hemofilia , namun dengan pengobatan
yang memadai penderita hemofilia dapat hdup sehat . Tanpa pengobatan yang
memadai , penderita hemofilia terutama hemofilia berat beresiko besar menjadi
cacat sehingga mengalami kesulitan untuk bersekolah maupun bekerja . Mereka
bisa mengalami kemunduran fisik dan mengalami kesulitan pula dalam melakukan
aktivitas sehari –hari seperti berjalan , atau mungkin meninggal dalam usia
muda.
BAB III
PENUTUP
(i)
Kesimpulan
Kesimpulan dari karya tulis ini adalah
agar kita selalu memperhatikan kesehatan tubuh terutama kesehatan tubuh bagian
darah yaitu darah . Jika tidak berhati-hati bisa saja kita terkena penyakit
Hemofilia ini yang menyebar melalui keturunan dari ibu kita sebagai pembawa
sifat dari keturunan sebelumnya.
(ii)
Saran
Saranya adalah jangan menikah dengan
satu keturunan darah karena penyakit ini adalah penyakit turunan , dan apabila
telah terlihat ciri-cirinya cepatlah periksa kerumah sakit terdekat karena
kalau didiamkan akan membahayakan kelangsungan hidup seseorang.
KARYA TULIS SEDERHANA
KELAINAN PADA DARAH PENYAKIT HEMOFILIA
Disusun oleh :
Nama :
Devi Yorlita
Kelas :
IX.2
No.absen : 011
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 17
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2010-2011
GURU PEMBIMBING
SITI SOLHA S.p.d
Tidak ada komentar:
Posting Komentar